The Next Three Days, inspire me “ What The Love Is”





Kebayang rasanya bagaimana di salahkan alias dituduh dan bahkan harus menanggung akibat dari kesalahan yang tidak kita perbuat. Benar-benar tidak ada celah untuk membela diri. Kebahagiaan yang dibina selama ini menjadi sirna. Yang ada hanya perasaan sedih, panik, bingung. Dan harus dihadapi, harus dijalani dan harus ditanggung dalam kurun waktu yang sangat lama.
Mungkin beberapa dari kita pernah mengalaminya. Tapi bagaimana kalau kasus pembunuhan yang dituduhkan pada kita??? Hal itu yang dialami oleh Laura (Elizabeth Banks) dalam film The Next Three Days.

Segala kemungkinan seolah-olah tertutup bagi pasangan Jhon Brennan ( Russel Crowe) ini. Pasangan ini sangat yakin bahwa sang istri tidak bersalah. Namun, hanya mereka berdua, ya.. hanya mereka berdua di dunia ini yang meyakini hal itu. Bahkan sang pengacara yang seharusnya membantu mereka malah  menyerah dan membuka kemungkinan bahwa sang istri berkepribadian ganda, jadi tidak tertutup kemungkinan untuk menjadi seorang pembunuh apalagi sang istri sempat sebelumnya terlibat perdebatan dengan si korban . Hal ini membuat sang suami marah dan berputar otak mencari jalan keluar.

Anak, senyum, semangat yang dilandasi oleh cinta yang tulus dari sang suamilah yang membuat Laura bertahan. Namun dilubuk hatinya masih terdapat duka yang mendalam karena sulit menerima kenyataan kalau dia akan lebih lama lagi di penjara. Depresi berat yang dirasakannya membawa Laura pada tindakan mengerikan, berusaha bunuh diri. Untung dengan cepat para dokter dan suami turut menolongnya untuk tetap bertahan hidup.

Bagi sang suami yang adalah seorang dosen, lari dari penjara adalah satu-satunya jalan untuk melepaskan mereka dari kurungan lahir batin itu. Segala strategi dirancang dengan rapi oleh sang suami, berbagai skenario bahkan yang terburuk sekalipun sudah masuk dalam rencananya.

Rencana ini disampaikan Jhon pada istrinya.. Bukannya senang, sang istri malah makin panik dan meragukan kesiapan Jhon yang nota bene berlatar belakang sebagai seorang dosen. Segalanya dilakukan sesuai rencana. Bahkan sang istri terkejut ketika ternyata benar-benar dimulainya rencana tersebut. Disinilah Laura mulai sulit menaruh kepercayaan pada sang suami, Jhon menegaskan kalau hal ini juga dilakukan untuk anak mereka. Kurang lebih dua per tiga dari rencana mereka berhasil dilakukan. Ditengah kepuasan keberhasilan sebagian rencana mereka, Laura mulai meragukan Jhon. Sang istri membuka pintu mobil dan berusaha keluar karena sulit untuk membuktikan rencana yang dibuat suaminya akan sepenuhnya berhasil. Adegan paling seru ini sangat membuat jantung berdenyut kencang , lagi-lagi ujian terberat itu harus dibuktikan oleh Jhon, dan mereka memilih untuk berhenti sejenak, memikirkan kembali, dan akhirnya melanjutkan skenario selanjutnya.

Setelah menjalaninya, mereka behasil lari dari penjara dan bahkan lari dari negara tersebut. Ya,...menurutku mereka berhak mendapatkan kebebasan, Karena mungkin dunia ini kejam, namun tidak kejam sekali. Mungkin hanya kejam saja, kalaupun harus jatuh, kan tidak harus tergeletak. Cinta yang tulus dari Jhon untuk Laura dan anak semata wayangnya membawa mereka keluar dari penderitaan yang tidak seharusnya mereka tanggung. Apakah ini juga menunjukkan kalau ternyata ada keadilan di dunia ini ? Salut banget buat film ini............


Komentar

Postingan Populer